Rabu, 28 November 2012

"Mengapa Harus Bersedih?"

Sahabat…
Mungkin dulu ada masa-masa indah hadir mengisi kehidupanmu, Ketika masa itu berlalu, mengapa harus bersedih ..?

Sahabat…
Mungkin dulu ada kisah-kisah indah yang terajut mesra di jiwamu,
Ketika kisah itu harus berakhir mengapa harus disesali ...?

Sahabat…
Mungkin dulu ada hari-hari indah penuh senyuman mewarnai hari-harimu, Ketika semua meninggalkanmu ,mengapa harus terhanyut didalamnya ....?

Karena Aku Memilihmu

Jika kamu memikirkan orang lain, namun tidak halnya dengan aku karena aku hanya memikirkanmu.
Jika kamu merindukan orang lain, namun tidak halnya dengan aku karena aku hanya merindukanmu.
Jika kamu mengharapkan orang lain, namun tidak halnya dengan aku karena aku hanya mengharapkanmu.
Jika kamu menghampiri orang lain, namun tidak halnya dengan aku karena aku hanya menghampirimu.
Jika kamu mencemaskan orang lain, namun tidak halnya dengan aku karena aku hanya mencemaskanmu.
Jika kamu memanggil orang lain, namun tidak halnya dengan aku karena aku hanya memanggilmu.

Minggu, 25 November 2012

Penjelasan Al-Junaid mengenai perkataan fana’ Abu Yazid

Syeikh abu Nashr as-Sarraj – rahimahullah- berkata: juga dikisahkan dari Abu Yazid Al-Bisthami yang pernah mengatakan, “Aku mendekati medan al-laisaiyyah (ketiadaan), dan aku terus terbang selama sepuluh tahun, sehingga aku menjadi bagian dari ketidaan dalam ketiadaan dan dengan ketiadaan. Kemudian aku mendekati pada penghilangan, yang tak lain adalah medan tauhid. Aku terus terbang dengan ketidaan dalam penghilangan (tadhyi’), Sehingga aku akhirnya benar-benar lenyap dalam penghilangan. Kemudian aku hilang dalam penghilangan yang benar-benar hilang. Kemudian aku mendekati tauhid dari kegaiban makhluk yang Mahatahu dari makhluk.”

Sejarah pertama kali Rasulullah mendirikan Sholat Berjema'ah

... Pada waktu hijrah dari Mekah ke Madinah dengan ditemani shahabat beliau, Abu Bakar, Rasulullah s.a.w. melewati daerah yang disebut dengan Quba di sana beliau mendirikan Masjid pertama sejak masa kenabiannya, yaitu Masjid Quba. Selanjutnya, setelah di Madinah beliau juga mendirikan Masjid, tempat umat Islam melaksanakan shalat berjama’ah dan melaksanakan aktivitas sosial lainnya.

Tiga nasihat dari burung untuk sang pemburu

Pada suatu hari, ada seseorang menangkap burung. Burung itu berkata Kepadanya, Aku tak berguna bagimu sebagai tawanan. Lepaskan saja aku. Nanti aku beri kau tiga nasihat. Si burung berjanji akan memberikan nasihat pertama ketika berada dalam genggaman orang itu. Yang kedua akan diberikannya kalau ia sudah berada di cabang pohon dan yang ketiga ketika ia sudah mencapai puncak bukit.

Mbah Hamid Pasuruan “sosok ulama’ sufi kontemporer”

Kiai Hamid bin Abdullah bin Umar atau sering dikenal dengan panggilan “Mbah Hamid”, dikenal sebagai Ulama’ sufi dan bahkan oleh kebanyakan orang disebut sebagai kiai yang Wali, atau sosok yang sudah memiliki derajat tertentu disisi Sang Khalik, karena kekeramatannya serta beberapa kelebihannya yang telah banyak dirasakan oleh banyak orang yang bertemu dengan beliau dan hidup pada masa tersebut.

Jumat, 23 November 2012

Syeikh Ibnu Masyisy

Syeikh Ibnu Masyisy Abdussalam bin Masyisy bin Malik bin Ali bin Harmalah bin Salam bin Mizwar bin Haidarah bin Muhammad bin Idris al-Akbar bin Abdullah al-Kamil bin al-Hasan al-Mutsanna bin al-Hasan as-Sabth bin Ali bin Abi Thalib suami Fatimah az-Zahra putri Rasulullah saw. Syeikh Ibnu Masyisy lahir pada tahun 559 H bertepatan dengan 1198 M.

Kehidupan Intelektual Ibnu Masyisy.


Ibnu Masyisy belajar membaca, menulis dan menghafal al-Qur’an di Kuttab (tempat yang digunakan untuk mengajarkan anak-anak kecil membaca, menulis dan menghafal al-Qur’an) dan dia telah hafal al-Qur’an sejak berumur kurang dari 12 tahun kemudian pergi menuntut ilmu. Ibnu Masyisy bekerja di lahan pertanian seperti penduduk kampung lainnya dan tidak bergantung kepada orang lain dalam mengatur urusan kehidupannya. Dia menikahi anak perempuan pamannya (pamannya bernama Yunus), dari pernikahannya ini dikarunia empat orang anak laki-laki: Muhammad, Ahmad, Ali, Abdus Shamad dan satu orang anak perempuan: Fatimah.