Bertolak dari landasan berpikir bahwa
modal spiritual dapat memberikan daya dorong dalam membangun semangat
jiwa tanpa topeng kepalsuan, haruslah setiap manusia menyadari
sepenuhnya apa arti kehidupannya. Oleh karena itu, untuk mengingat
siapa, darimana dan kemana manusia itu, perlu diingatkan jiwanya melalui
pemahaman apa-apa yang kita ungkapkan dibawah ini :
• Tambang emas dalam diri anda adalah pikiran anda. Anda dapat menggali sepuas anda inginkan.
• Kalau anda ingin maju maka lihatlah tiap-tiap perkembangan perubahan situasi. Di sana ada kesempatan untuk karirmu.
• Jangan dibunuh sainganmu agar engkau sendiri tidak kehilangan semangat bersaing “ (Abdullah Masrur. M.H.)
• Berilah kegembiraan hati barang sesaat, karena hati itu kalau terlalu penat menjadi buta.
• Bekerjalah bagi kehidupanmu, seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan beribadahlah kepada tuhanmu seakan-akan kamu akan mati besok.
• Musuhmu yang paling besar ialah dirimu sendiri yang ada dalam badanmu.
• Kamu akan dipandang sebagai orang hidup, jika hidup itu kamu isi dengan kesungguhan kerja, dan kamu tidak mau diseret oleh kemalasan.
• Sesungguhnya Allah menjadikan rejekiku, dibawah bayang-bayang usahaku.
• Tidaklah sempurna iman seseorang apabila ia belum bisa mencintai sesamanya seperti mencintai dirinya sendiri.
• Barangsiapa yang tidak mempunyai rasa kasih sayang, tidaklah pula akan dikasihi orang.
• Berbuatlah baik kepada orang yang tidak baik. Andaikata anda berbuat baik kepada orang baik, anda telah melaksanakan sesuatu yang tepat. Tetapi jika anda berbuat baik kepada orang yang tidak baik maka anda tetap orang baik.
• Sekiranya kamu tidak akan dapat memberikan kelonggaran kepada orang baik dengan hartamy, berilah mereka kelonggaran dengan wajahmu yang berseri-seri disertai akhlaq yang baik.
• Yang amat dikasihi kamuoleh Allah, ialah mereka yang menjinakkan hati orang lain dan yang dijinakkan hatinya oleh orang lain dan yang amat dimarahi kamu oleh Allah ialah orang-orang yang menyiar-nyiarkan kabar fitnah, yang mencerai-berikan diantara sesama saudara.
• Agama itu akal, dan tidak ada agama bagi siapa yang tidak berakal.
• Surga itu berada di bawah telapak kaki ibu.”( Muhammad SAW)
• Kalau anda ingin maju maka lihatlah tiap-tiap perkembangan perubahan situasi. Di sana ada kesempatan untuk karirmu.
• Jangan dibunuh sainganmu agar engkau sendiri tidak kehilangan semangat bersaing “ (Abdullah Masrur. M.H.)
• Berilah kegembiraan hati barang sesaat, karena hati itu kalau terlalu penat menjadi buta.
• Bekerjalah bagi kehidupanmu, seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan beribadahlah kepada tuhanmu seakan-akan kamu akan mati besok.
• Musuhmu yang paling besar ialah dirimu sendiri yang ada dalam badanmu.
• Kamu akan dipandang sebagai orang hidup, jika hidup itu kamu isi dengan kesungguhan kerja, dan kamu tidak mau diseret oleh kemalasan.
• Sesungguhnya Allah menjadikan rejekiku, dibawah bayang-bayang usahaku.
• Tidaklah sempurna iman seseorang apabila ia belum bisa mencintai sesamanya seperti mencintai dirinya sendiri.
• Barangsiapa yang tidak mempunyai rasa kasih sayang, tidaklah pula akan dikasihi orang.
• Berbuatlah baik kepada orang yang tidak baik. Andaikata anda berbuat baik kepada orang baik, anda telah melaksanakan sesuatu yang tepat. Tetapi jika anda berbuat baik kepada orang yang tidak baik maka anda tetap orang baik.
• Sekiranya kamu tidak akan dapat memberikan kelonggaran kepada orang baik dengan hartamy, berilah mereka kelonggaran dengan wajahmu yang berseri-seri disertai akhlaq yang baik.
• Yang amat dikasihi kamuoleh Allah, ialah mereka yang menjinakkan hati orang lain dan yang dijinakkan hatinya oleh orang lain dan yang amat dimarahi kamu oleh Allah ialah orang-orang yang menyiar-nyiarkan kabar fitnah, yang mencerai-berikan diantara sesama saudara.
• Agama itu akal, dan tidak ada agama bagi siapa yang tidak berakal.
• Surga itu berada di bawah telapak kaki ibu.”( Muhammad SAW)
Bertitik tolak dari mutiara kepribadian
diatas, maka pikiran anda diarah untuk mengaktualisasikan alat pikiran
dalam wujud membentuk “percaya diri” yang dapat kita rumuskan sbb. :
Percaya diri yang ditopang oleh modal spritual yang kuat berarti kemampuan menggerakkan alat pikir (kesadaran, kecerdasan, akal) untuk meningkatkan kedewasaan intelektual, emosional, sosial dan rohaniah dalam menjalankan peran dalam hidup.
Percaya diri yang ditopang oleh modal spritual yang kuat berarti kemampuan menggerakkan alat pikir (kesadaran, kecerdasan, akal) untuk meningkatkan kedewasaan intelektual, emosional, sosial dan rohaniah dalam menjalankan peran dalam hidup.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka
percaya diri tanpa topeng kepalsuan akan mampu meletakkan landasan yang
kuat dalam memberikan arah 1) perspektif ; 2) posisi ; 3) kinerja dengan
prinsip-prinsip dasar sebagai berikut :
• Pertama, Siapa membunuh seseorang………..
Hendaklah dianggap seolah-olah ia membunuh seluruh ummat manusia, tetapi
siapa menyelapkan hidup seseorang, hendaknya ia dianggap seolah-olah
telah menyelamatkan hidup seluruh ummat manusia (Hidup).
• Kedua,Tiap hari adalah hari perbaikan buat hidup manusia, oleh sebab itu belajarlah dari kesalahan (Belajar)
• Ketiga,Bekerja untuk duniamu,
seolah-olah engkau akan hidup selama-lamanya dan bekerjalah untuk
akhiratmu seolah-olah engkau akan mati esok pagi (Bekerja).
Dengan berpegang teguh atas prinsip
HIDUP, BELAJAR DAN BEKERJA, maka diharapkan menjadi seorang pribadi yang
disukai dan sekali gus memiliki sikap kepemimpinan yang mampu
merumuskan hal-hal yang berkaitan dengan wawasan, penyelarasan dan
pemberdayaan untuk menghadapi gelombang perubahan.
HIDUP MELAMBANGKAN PETA PERSFEKTIF
Kepemimpinan yang mampu membangun rasa
percaya diri yang diyakininya sebagai sumber sukses dan kemandirian,
maka dengan kompetensinya, ia harus mampu menangkap gelombang perubahan
yang jauh berbeda dari abad 20 yang telah mulai bergerak awal tahun 1990
sebagai masyarakat informasi menjadi masyarakat pengetahuan dan
berkembang dalam abad 21. Memasuki milenium ketiga dan dimulai 1 Januari
2001 yang banyak ditandai dengan adanya gelombang ketidakpastian dalam
seluruh aspek kehidupan yang bercirikan dunia tanpa batas.
Gelombang ketidakpastian telah membuat
kesenjangan yang meluas dari masa kini ke masa depan, sehingga
diperlukan suatu pandangan hidup menatap masa depan sebagai suatu peta
perjalanan hidup yang panjang untuk dapat menyeberangi kesenjangan yang
terjadi dari gaya lama ke gaya baru untuk menyelesaikan masalah-masalah
normal dan tak normal, akibat dari perubahan – perubahan dalam masa-masa
yang tak menentu.
Oleh karena itu, diperlukan dorongan yang
kuat untuk mengungkit peta pikiran masa depan melalui proses berpikir
yang tidak disadri, artinya kekuatan intuitif yang menuntun jalannya
hidup anda dalam abad 21 yang penuh tantangan, sehingga untuk
meningkatkan jiwa intuitif tumbuh dan berkemabang didorong oleh
keingitahuan hal-hal yang terkait sebagai berikut :
• Memahami sepenuhnya makna Tauhid artinya mempercayai bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Dialah yang telah menciptakan, mengatur dan menentukan ala mini, sehingga dengan demikian kita wajib beribadah kepada-Nya.
• Memahmi tntang Rahmat Allah artinya kasih sayang Allah yang diberikan-Nya kepada segenap makhluk-Nya sehingga dengan rahmatitu para makhluk-Nya dapat bertahan.
• Mehami ikhlas dalam beramal artinya suatu ibadah yang kita lakukan adalah tergantung pada niyat kita, sehingga niyat adalah pekerjaan hati yang tidak mungkin orang lain mengetahuinya.
• Memahami jalan keselamatan artinya menciptakan kehidupan yang harmonis, berusaha mempertinggi ilmu pengetahuan (berkaitan dengan agama, sosial, budaya dsb), berusaha mempelajari ajaran yang dianutnya.
• Memahami secara mendalam dengan hal-hal yang terkait mengenai akhlak terpuji, tawakal, kejujuran menahan marah, larangan berbuat zhalm, sabar menerima musibah, dan ssebagainya.
• Memahami sepenuhnya makna Tauhid artinya mempercayai bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Dialah yang telah menciptakan, mengatur dan menentukan ala mini, sehingga dengan demikian kita wajib beribadah kepada-Nya.
• Memahmi tntang Rahmat Allah artinya kasih sayang Allah yang diberikan-Nya kepada segenap makhluk-Nya sehingga dengan rahmatitu para makhluk-Nya dapat bertahan.
• Mehami ikhlas dalam beramal artinya suatu ibadah yang kita lakukan adalah tergantung pada niyat kita, sehingga niyat adalah pekerjaan hati yang tidak mungkin orang lain mengetahuinya.
• Memahami jalan keselamatan artinya menciptakan kehidupan yang harmonis, berusaha mempertinggi ilmu pengetahuan (berkaitan dengan agama, sosial, budaya dsb), berusaha mempelajari ajaran yang dianutnya.
• Memahami secara mendalam dengan hal-hal yang terkait mengenai akhlak terpuji, tawakal, kejujuran menahan marah, larangan berbuat zhalm, sabar menerima musibah, dan ssebagainya.
Dengan membaca, menterjemahkan, meneliti,
mengkaji, menghayati, memahami diharapkan menjadi pedoman dalam peta
pikiran untuk dapat mengamalkannya. Oleh karena itu hidup melambangkan
peta persfektif haruslah menyadari bahwa diperlukan perubahan sikap
dalam berpikir artinya ada keinginan untuk berubah atas desakan atau
panggilan hati nurani. Bila tidak ibarat “Orang yang berasrat tetapi
tidak bertindak sama saja seperti membiakkan wabah sampar.” Dengan
demikian, perubahan dalam berpikir menuntut adanya keinginan secara
berkelanjutan untuk meningkankan kualitas kedewasaan intelektual,
emosional, sosial dan rohaniah.
BELAJAR MELAMBANGKAN PETA POSISI
Bertolak dari pemahaman makna hidup yang
melambangkan peta persfektif menjadi petunjuk setiap langkah untuk
menuntun manusia dalam perjalanan hidup yang akan dilaluinya. Sejalan
dengan itu hidup masa kini, tidak mungkin melepaskan pengalaman masa
lalu, oleh karena itu maka belajar berkelanjutan merupakan kunci
keberhasilan.
Keberhasilan dalam menjalankan hidup
sangat ditentukan oleh kesiapan manusia untuk menuangkan langkah-langkah
perubahan dengan memerinci peta persfektif kedalam peta posisi sebagai
pedoman untuk mempersiapkan diri dalam usaha meningkatan kedewasaan yang
sejalan dengan tuntutan perubahan, oleh karena itu manuia menuju
perjalanan hidup tidak dapat melepaskan diri dari kebutuhan belajar.
Dengan belajar, berarti setiap manusia
akan menyadari bahwa orang tidak pernah terlalu tua untuk belajar dan
oleh karena itu tidak pernah terlambat untuk mampu melaksanakan apa-apa
yang tertuang dalam peta posisi yang ditetapkannya.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka
belajarlah untuk lebih merasa malu terhadap dirimu sendiri daripada
terhadap orang lain dalam usaha untuk meningkatkan kualitas kedewasaan
anda sendiri, yang mampu mendorong anda selalu siap menyesuaikan diri
yang sejalan dengan tuntutan perubahan dalam sikap dan perilaku dari
sifat yang reaktif menjadi proaktif.
Jadi belajar melambangkan peta posisi
anda yang mempunyai kemampuan untuk dapat melaksanakan kedalam kegiatan
yang ditopang oleh kekuatan daya ingat anda, karena ia merupakan dasar
dari proses pembelajaran dimulai dari mencari pengetahuan lalu
menyimpannya, sehingga yang terpenting adalah belajar menguasai diri
sendiri.
BEKERJA MELAMBANGKAN PETA KINERJA
Untuk melaksanakan apa-apa yang
dituangkan dalam peta posisi, maka rencana kerja jangka pendek haruslah
dirinci kedalam rencana peta kinerja, oleh karena itu setiap kerja harus
memasang niat. Setiap orang akan mencapai apa yang dinikmatinya.
Jikalau hijrahnya untuk kepentingan dunia, ia Cuma akan memperoleh itu.
U,
Renungkanlah makna bekerja tersebut dalam usaha melepaskan diri sebagai suatu kekuatan jiwa tanpa topeng kepalsuan, sehingga anda mampu merealisasikan peta kinerja kedalam suatu kekuatan pikiran.
U,
Renungkanlah makna bekerja tersebut dalam usaha melepaskan diri sebagai suatu kekuatan jiwa tanpa topeng kepalsuan, sehingga anda mampu merealisasikan peta kinerja kedalam suatu kekuatan pikiran.
Jadi bayangkanlah bahwa bekerja untuk
duniamu, seolah-olah engkau akan hidup selama-lamanya dan bekerjalah
untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati esok pagi. Oleh karena itu,
bekerjalah karena bekerja adalah yang akan menentukan hari kemudian
kita, sehingga tidak ada sesuatu ilham yang istimewa datang mendadak.
Hanya dengan kerja yang bertujuan sajalah ilham itu datang.
Kunci keberhasilan anda dalam menjalankan
peta kinerja, hiduplah dengan kekuatan jiwa tanpa topeng kepalsuan jiwa
karena disitulah letak sinar cahaya yang selalu membuka mata hati anda
untuk menggerakkan kekuatan pikiran dalam bersikap dan berperilaku.
Jadi betapapun beratnya beban yang harus
kita tanggung, bila ditanggung dengan penuh semangat dan kegembiraan
serta bersama-sama, beban itu niscaya akan ringan. Dengan memahami
untaian makna jiwa dan hati, maka bekerjalah sampai selesai, kemudian
bergembiralah sebagaimana mestinya sehingga dengan dorongan pikiran
tersebut akan melahirkan buah pikiran bahwa hanya jika engkau
meneyelsakan seluruh kewajibanmu, barulah engkau akan merasa bahagia
yang sesungguhnya.
PENUTUP
Membangun semangat jiwa tanpa topeng
kepalsuan dalam memanfaatkan pikiran anda akan sangat tergatung
keyakinnan anda Dengan keyakinan memberikan daya dorong kedalam jiwa
untuk membangun percaya diri menjadi kebiasaan yang produktif, sehingga
setiap orang harus memiliki semangat dan keyakinan. Oleh karena itu,
manusia tidak maju jauh sebelum meyakinkan diri sendiri, dan bukan
meyakinkan orang lain.
Dengan semangat jiwa, maka percayalah
bahwa ada rencana dalam kehidupan anda yang ditentukan oleh kebesaran
Ilahi, maka disitulah letak bagaimana anda akan melalui situasi yang
sedang anda alami. Bukankah tiba-tiba saja muncul berkat entah dari mana
?, itulah tanda kebesaran Allah bahwa akan selalu ada „tangan yang
menolong“ dan oleh karena itu tingkatkan kebiasaan yang poduktif untuk
menuntun jiwa dan hati anda dalam usaha menuju keselamatan.
Bertolak dari pemikiran diatas, maka
sadarilah bahwa memupuk semangat jiwa bukanlah sesuatu yang harus
disadari sehingga setialah pada keyakinan-keyakinan sendiri yang murni
untuk mendorong semangat jiwa yang tertuntun kedalam peta persfektif,
posisi dan kinerja untuk melaksanakan apa-apa yang terpikirkan dengan
melepaskan pengaruh dari kekuatan pikiran agar berhati-hati mengambil
kesimpulan yang negatif tentang masa depan karena manusia menjalankan,
sedangkan keberhasilan ditentukan oleh yang diatas.
Jadi membangun semangat jiwa tanpa topeng
kepalsuan bukanlah sesuatu yang dibuat-buat melainkan sesuatu kebutuhan
dalam perjalanan hidup ini sebagai sesuatu di dalam diri kita yang
harus ditumbuhkan dan dikembangkan secara berkelanjutan, dengan demikian
akan melahirkan jiwa yang berkualitas yang sejalan dengan tuntutan
perbaikan sikap dan perilaku yang dibutuhkan.
Sejalan dengan pikiran diatas, maka
semangat jiwa yang melambangkan peta persfektif, psosisi dan kinerja
menjadi satu kesatuan dalam proses penyemburnaan itu jiwa semoga menjadi
jiwa yang berkualitas kedalam kebiasaan yang produktif untuk mendukung
perubahan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan untuk menuntun
jiwa yang lebih bersih yang tidak dikotori oleh keburukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar