Padahal Allah I telah memperingatkan kita dalam firman-Nya:
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينَ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا {27}
Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu
adalah sangat ingkar kepada Rabbnya. (QS. 17:27)Mereka ingin tampil seindah mungkin tampil di depan umum walaupun dengan telanjang, karena pakaian yang sebatas lutut itu pada hakekatnya bukanlah menutup aurat, artinya mereka itu sama dengan telanjang. Rasulullah e bersabda :
“ Ada dua golongan dari penduduk neraka yang tidak pernah aku saksikan (semasa hidupku ) Pertama, kaum yang memiliki cemeti (cambuk ) seperti ekor lembu kemudian dia mempergunakannya untuk memukul manusia. Kedua, wanita yang berpakaian tapi telanjang. Mereka melenggak-lenggokkan tubuhnya dan (rambut) kepalanya bagaikan punuk unta yang miring. Mereka tidak masuk sorga, tidak pula menciumnya, meskipun bau sorga itu bisa dicium dari jarak sekian dan sekian. (HR.Muslim ).
Prediksi Nabi e kini benar-benar menjadi kenyataan. Sengaja atau tidak sengaja, mereka telah meniru kaum kuffar. Rasulullah e bersabda:
“Barangsiapa meniru suatu kaum maka ia termasuk kaum itu” HR.Abu Daud dan sanadnya diperkuat oleh Ibnu Taimiyah ).
Mereka tidak puas dengan menggunakan berbagai model pakaian, mereka menambah perbuatan maksiat dengan memakai parfum, padahal wanita diharamkan memakai farpum jika mereka keluar dari rumah mereka, bahkan mereka dinyatakan telah berzinah. Dalam sebuah hadits Rasululla bersabda:
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ ثُمَّ خَرَجََتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوْا رِيْحَهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
“Wanita
yang memakai parfum kemudian keluar rumah melewati sekelompok orang
supaya mereka mencium aromanya berarti dia adalah penzina.”(HR.Darimi
dan yang lainnya ) Salmah meriwayatkan bahwa Asma binti Abu bakar ra. Pernah menemui nabi seraya menggunakan pakaian tipis. Melihat itu beliau memalingkan wajah kemudian memberi nasehat : “Wahai Asma’, sesungguhnya kalau sudah aqil baligh, wanita tidak patut memperlihatkan tubuhnya yang manapun kecuali ini dan ini” kata beliau sambil menunjuk muka dan kedua tangannya.
Wahai saudariku yang shalehah, sesungguhnya kita kaum wanita diciptakan dalam bentuk aurat. Hal ini berdasarkan sabda nabi e :
Wanita itu adalah aurat (HR. Tirmizi)
Allah
I bukannya melarang kita untuk berhias, tetapi Allah menurunkan dein
yang mulia ini dan segalanya telah diatur di dalamnya, agar manusia
selamat di dunia sampai akhirat kelak. Seperti dalam firman-Nya :Katakanlah:"Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah di keluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik". Katakanlah:"Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui. (QS. 7:32)
Rasulullah telah bersabda dalam sebuah hadits :
إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ
Sesungguh Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan. (HR.Muslim)Sadarlah wahai saudariku kaum muslimah, bahwa pakaian taqwa adalah sebaik-baik pakaian, sebagaimana difirmankan Allah I :
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS. 7:26)
Tidak ada alasan bagi kaum wanita untuk memendekkan pakaiannya hingga pada betis, apalagi sampai paha mereka.
Waspadalah wahai saudaraku yang mulia, janganlah engkau melanggar batas-batas larangan Allah I dan ketahuilah bahwa seorang wanita akan diketahui aibnya, jika di tempat-tempat umum ia berani melepaskan pakaiannya. Ia akan ditimpa kehinaan dan penyesalan. Perhatikan sabda Rasulullah e berikut ini:
أَيُّمَا امْرَأَةٍ نَزَعَتْ ثِيَابَهَا فِي غَيْرِ بَيْتِهَا خَرَقَ اللهُ تَعَالَى عَنْهَا سِتْرَهَا
“Wanita manapun yang melepaskan pakaiannya di rumah selain rumahnya, niscaya Allah I akan menyingkap kejelekannya. (HR.Ahmad dan Hakim ).Wahai saudariku yang mulia, kaum yahudi akan terus melakukan perlawanan terhadap kita umat Islam. Mereka tidak akan rela jika kita berpegang pada dein mulia ini. Mereka bersama-sama dengan antek-antek syaithan akan terus melakukan tipu daya mereka dengan berbagai cara, lewat majalah-majalah yang begitu menggoda, lewat buku-buku jahil, lewat televisi dan masih banyak lagi. Oleh karena itu wahai saudariku, mari kita perangi semua itu dengan tetap berpegang teguh pada tali agama Allah I. Kita tegakkan panji-panji Islam, jangan sampai kita kalah dari para penghantam Islam. Mari wahai saudariku, tunjukkan kepada mereka bahwa Islam agama yang paling mulia, pakaiannya adalah pakaian taqwa. Kita tegakkan kebenaran Islam. Yakinlah bahwa Allah akan menolong kita. Seperti pada firman-Nya dalam surah Al Insan-24 berikut ini:
Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Rabbmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka. (QS. 76:24)
Rasulullah bersabda:
لاَ
تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِيْنَ عَلَى الْحَقِّ لاَ
يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَ هُمْ
كَذَلِكَ
Senantiasa
masih ada sekelompok dari umatku yang selalu menang(unggul ) dalam
menegakkan kebenaran. Mereka tidak perduli dengan orang-orang yang menghinakan mereka sehingga datang perintah Allah (hari kiamat ) dan mereka tetap demikian. (HR. Bukhari ).Dalam riwayat lain Nabi bersabda :
إِنَّ اْلإِسْلاَمَ بَدَأَ غَرِيْبًا وَ سَيَعُوْدُ غَرِيْبًا كَمَا بَدَأَ فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاء
Sesungguhnya
Islam pada permulaannya adalah asing dan akan kembali menjadi asing
seperti pada permulaannya. Maka beruntunglah orang-orang yang asing.
(HR.Muslim).Dalam riwayat lain lagi Nabi bersabda :
أُنَاسٌ صَالِحُوْنَ فِي أُنَاسٍ سُوْءٍ كَثِيْرٍ مَنْ يَعْصِيْهِمْ أَكْثَرُ مِمَّنْ يُطِيْعُهُمْ
“Maka
keuntungan besar bagi orang yang asing, yaitu orang-orang yang shaleh
yang hidup di tengah-tengah orang yang buruk perangainya., di mana
orang- orang yang mendurhakainya lebih banyak dari orang yang
mentaatinya”. (HR. Ahmad- Shahih ).semoga bermanfaat,,,amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar